Sabtu, 05 November 2011

KARAKTERISTIK DISTRIBUSI DAN DETERMINAN

           Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari tentang factor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Dengan demikian untuk mengetahui epidemiologi dengan baik perlu diketahui tentang penyebaran masalah kesehatan (Distribusi), sama halnya dengan frekuensi masalah kesehatan, maka upaya mempelajari distribusi masalah kesehatan ini termasuk juga dalam epidemiologi deskriptif.
            Pada frekuensi masalah kesehatan hanya dikemukakan ketengan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan, maka pada uraian distribusi masalah kesehatan, disamping keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan juga dikemukakan ketengan tentang keadaan tertentu yang dihadapi oleh masalah kesehatan tersebut.
            Yang dimaksud dengan distribusi masalah kesehatan ialah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu yang dihadapi oleh masalah kesehatan tersebut.
Keadaan-keadaan tertentu yang dimaksud disini banyak macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan atas 3 macam yaitu:
  1. Ciri-ciri manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu  ternyata banyak diderita oleh kelompok umur tertentu saja , oleh jenis kelamin tertentu saja atau oleh suku bangsa tertentu saja.
Dengan diketahui disribusi menurut cirri manusia ini, disatu pihak akan diketahui besarnya masalah kesehatan yang dihadapi, dan dipihak lain keterangan yang diperoleh akan dapat dimamfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksud.
Dalam epidemiologi, cirri-ciri manusia yang mempengaruhi penyebaran (distribusi masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yaitu: menurut umur, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, pendidikan dan keadaan social ekonomi.
  1. Tempat
Mengenai tempat terjadinya distribusi masalah kesehatan tertentu yang banyak ditemukan pada suatu daerah tertentu saja, tetapi amat sedikit didaerah lain.  Distribusi seperti ini dikatakan menurut tempat terjadinya penyebaran penyakit tertentu. Dengan membanding cirri khas dari suatu daerah , akan dapat diketahui penyebab tersebut, yang peranannya amat besar dalam membantu mencarikan jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud. Ditinjau dari sudut epidemiologi , distribusi masalah kesehatan menurut tempat dapat dibedakan :  Penyebaran satu wilayah, penyebaran beberapa wilayah, Penyebaran seluruh Negara, Penyebaran beberapa Negara dan penyebaran banyak Negara.
  1. Waktu.
Penyebaran masalah kesehatan menurut waktu dapat ditemukan peningkatan frekuensinya pada waktu tertentu , misalnya masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada musim –musim tertentu. Pengetahuan mengenai distribusi masalah kesehatan menurut waktu dapat dimamfaatkan untuk penanggulangan masalah kesehatan tersebut sebelum tiba waktunya. Penyebaran menurut waktu dalam epidemiologi dapat dibedakan atas beberapa macam yakni penyebaran satu saat, penyebaran satu kurun waktu, penyebaran siklis, dan penyebaran sekular.

I. DISTRIBUSI  MENURUT CIRI-CIRI MANUSIA
1.UMUR
   Merupakan variabel yang penting dalam mempelajari suatu distribusi masalah kesehatan karena:
  1. Ada kaitannya dengan daya tahan tubuh.
  2. Adakaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan.
  3. Adakaitannya dengan kebiasaan hidup (perilaku).

    Ada beberapa hal tentang umur:
    • Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama.
    • Penyebaran keadaan umur dalam masyarakat mudah dilihat dengan kurva penduduk atau piramida penduduk.
    • Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risk, serta sifat resistensi tertentu.
    • Umur mempunyai hubungan erat dengan berbagai sifat orang lainnya, dan juga karakteristik tempat dan waktu.
    • Adanya perbedaan yang dimungkinkan pada nilai rate dari prevalensi, insidensi dan mortalitas/kematian menurut umur.

    2.JENIS KELAMIN
        Juga mempengaruhi disrtibusi suatu masalah kesehatan, ada masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada wanita saja, dan ada pula masalah kesehatn yang hanya ditemukan pada pria saja.
    • Karakteristik jenis kelamin dan hubungannya dengan sifat keterpaparan dan tingkat kerentanan memegang peranan tersendiri.
    • Rasio jenis kelamin harus selalu diperhitungkan pada peristiwa penyakit tertentu.
    • Berbagai penyakit tertentu ternyata sangat erat hubungannya dengan jenis kelamin, misalnya yang ada kaitannya dengan alat reproduksi.
    • Bila dijumpai perbedaan sifat penyakit nenurut jenis kelamin, tidak insidensi maupun kematiannya, harus dipikirkan apa karena factor genetic ataukah factor kebiasaan hidup saja.
    • Harus diperhitungkan pula adanya perbedaan ekspresi penyakit-penyakit oleh perbedaan jenis kelamin, serta penggunaan fasilitas kesehatan yang mungkin berbeda.

    3.KELOMPOK ETNIK
                Kelompok etnik meliputi kelompok homogen berdasarkan kebiasaan hidup maupun homogenitas biologis/genetic. Perbandingan sifat karakteristik meliputi keadaan frekuensi penyakit/kematian pada etnik tertentu serta pengalaman terhadap penyakit tertentu. Dalam hal ini pengaruh lingkungan harus diperhatikan dengan saksama.
    Kelompok etnik dapat dibagi 2 yaitu:
    a. Ras.
    b. Suku.

    4.AGAMA
                Agama  yang merupakan karakteristik orang yang mungkin dapat memberikan keterangan tentang pengalaman dan keadaan penyakit dimasyarakat.
    a. Perbedaan makanan yang terlarang
    b. Perbedaan kewajiban ritual.
    c. Kemungkinan adanya isolasi social untuk agama minoritas yang mempengaruhi penyakit tertentu.

    5.PEKERJAAN
                Pekerjaan lebih banyak dilihat dari kemungkinan keterpaparan khusus dan derajat keterpaparan tersebut serta besarnya risk menurut sifat pekerjaan. Juga akan berpengaruh pada lingkungan kerja dan sifat sosio ekonomi karyawan pada pekerjaan tertentu.
    Hubungan antara pekerjaan dengan distribusi masalah kesehatan pada dasarnya yang terjadi disebabkan oleh tiga hal pokok yaitu:
    • Adanya resiko pekerjaan
    • Adanya seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan
    • Adanya perbedaan status social ekonomi dalam memilih pekerjaan.

    6.STATUS PERKAWINAN
    a.       Dalam hal status perkawinan, peranannya baik terhadap derajat keterpaparan dan besarnya risk, maupun pada derajat kerentanan.
    b.      Perbedaan lingkungan hidup dan kebiasaan hidup yang berhubungan dengan status perkawinan.
    c.       Status fertilitas dan yang berhubungan dengan reproduksi.
       Ditinjau dari sudut epidemiologi status perkawinan juga mempengaruhi distribusi masalah kesehatan. Prilaku antara yang menikah dengan yang tidak menikah ada perbedaan secara umum dapat dibedakan:
    ·         Terhadap pola penyakit
    Pola penyakit yang ditemukan pada mereka yang belum menikah berbeda pada mereka yang sudah menikah.
    ·         Terhadap resiko terkena penyakit
    ·         Terhadap penatalaksanaan penanggulangan penyakit

    7.STATUS SOSIAL EKONOMI
        Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan beberapa masalah kesehatan tertentu seperti misalnya penyakit infeksi dan kelainan gizi, lebih banyak diderita oleh masyarakat dengan status ekonomi rendah dan sebaliknya beberapa penyakit misalnya penyakit kardiovaskuler lebih banyak diderita oleh masyarakat dengan status ekonomi tinggi. Ada beberapa hal mengenai status sosial  ekonomi:
    ·         Berbagai variabel sangat erat hubungannya dengan status sosio ekonomi sehingga merupakan karakteristik.
    ·         Status sosio ekonomi erat hubungannya dengan pekerjaan/jenis kelamin, pendapatan keluarga, daerah tempat tinggal, kebiasaan hidup dan sebagainya.
    ·         Status ekonomi berhubungan erat pula dengan factor psikologis dalam masyarakat.
    Penyebaran masalah kesehatan yang berbeda ini,pada umum nya :
    ·         Karena terdapatnya perbedaan kemampuan ekonomis dalam mencegah atau mengobati penyakit.
    ·         Karena adanya perbedaan sikap hidup dan perilaku yang dimiliki.

    II. DISRIBUSI MENURUT TEMPAT
                Penyebaran masalah kesehatan menurut tempat terjadi karena dari keterangan tersebut amat penting, dari keterangan yang diperoleh akandapat diketahui beberapa hal penting yaitu:
    • Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan disuatu daerah.
    • Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan disuatu daerah
    • Keterangan tentang factor penyebab timbulnya masalah kesehatan disuatu daerah.
    Keadaan-keadaan khusus yang adakaitannya dengan tempa:
    1. Keadaan geografis.
    2. Keadaan Penduduk.
    3. Keadaan Pelayanan Kesehatan
    Penyebaran menurut tempat dapat dibedakan atas 5 yaitu;
    • Penyebaran satu wilayah
    • Penyebaran beberapa wilayah
    • Penyebaran satu Negara
    • Penyebaran beberapa Negara
    • Penyebaran banyak Negara.

    III. DISTRIBUSI MENURUT WAKTU

    Penyebaran masalah kesehatan menurut waktu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
    1. Kecepatan perjalanan penyakit
    Apabila suatu penyakit dalam waktu singkat menyebar dengan pesat , ini berarti perjalanan penyakit tersebut berlansung dengan cepat

    1. Lama terjangkitnya suatu penyakit
    Dapat diketahui yakni dengan memmamfaatkan keterangan tentang waktu terjangkitnya penyakit  dan keterangan tentang lenyapnya penyakit.

    Penyebaran masalah kesehatan menurut waktu dipengaruhi oleh beberapa hal:

    ·      Sifat penyakit yang ditemukan
    Secara umum penyakit infeksi lebih cepat menyebar dari pada penyakit non infeksi. Sifat bibit penyakit dapat dibedakan atas patogenesiti, virulensi, antigenisiti dan infektiviti.
    ·      Keadaan tempat terjangkit penyakit, untuk penyakit infeksi hal yang paling penting adanya vector dan reservoir penyakit.
    ·      Keadaan Penduduk
    ·      Keadaan pelayanan kesehatan yang tersedia.

    Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan:
    ·      Penyebaran satu saat
    Disini penyebaran masalah kesehatan diukur pada satu saat tertentu. Saat yang dimaksud berbeda-beda dan demikian pula hasil yang diperoleh. Beberapa keadaan khusus pada penyebaran satu saat adalah:
    a.       Point source epidemic : suatu keadaan wabah yang ditandaioleh timbul gejala penyakit cepat, masa inkubasi yang pendek, episode penyakit merupakan peristiwa tunggal, muncul hanya pada waktu tertentu saja dan biasanyanya keadaan seperti ini ini terjadi pada peristiwa keracunan makanan.
    b.      Contagious diseases epidemic: suatu keadaan wabah yang ditandai oleh, timbulnya penyakit pelan, masa inkubasi panjang, episode penyakit majemuk, waktu munculnya tidak jelas dan lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama, keadaan seperti ini ditemukan pada wabah penyakit menular.
    ·         Penyebaran satu kurun waktu
    ·         Penyebaran siklis
    ·         Penyebaran secular

    DETERMINAN(FAKTOR-FAKTORYANGMEMPENGARUHI)
    TERJADINYA MASALAH KESEHATAN

                Pengetahuan tentang penyebab timbulnya penyakit adalah amat penting dengan diketahuinya factor-faktor yang mempengaruhi, sehingga dapatlah disusun langkah-langkah selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan yang dimaksud. Untuk dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan, ditempuh dengan suatu pendekatan dan kegiatan tertentu yang berpola dan terstruktur. Pendekata yang seperti ini dalam epidemiologi dikenal dengan strategi epidemiologi.
                Yang dimaksud dengan strategi epidemiologi suatu pola pendekatan berupa suatu rangkaian kegiatan tertentu yang akan diterapkan dalam mengkaji pelbagai kejelasan tentang masalah kesehatan tersebut.  Karena pekerjaan yang dilakukan adalah pengkajian, maka strategi epidemiologi ini termasuk dalam epidemiologi analitik. Dengan jelasnya strategi yang akan ditempuh dapat dianalisa, dengan perkataan lain, kejelasan tentang strategi akan membantu kelancaran pekerjaan epidemiologi selanjutnya.
    Adapun kegiatan pokok:
    • Merumuskan hipotesa
    • Menguji hipotesa
    • Menarik kesimpulan.

    Hipotesa dalam epidemiologi
    Unsur pokok hipotesa epidemiologi, adalah suatu rumusan  yang baik yang harus mengandung berbagai keterangan yang lengkap dapat dibedakan 5 hal:
    1. Keterangan tentang manusia
    2. Keterangan tentang sebab
    3. Keterangan tentang akibat
    4. Keterangan tentang dosis sebab
    5. Keterangan tentang waktu.

    Contoh:
    Pada orang dewasa yang belum pernah menderita penyakit tifus perut, apabila menelan 10 juta kuman tifus hidup, maka 50 % diantaranya akan jatuh sakit dalam jangka waktu 30 hari terhidung sejak termakan kuman tersebut. Pada contoh ini kelima unsure hipotesa terpenuhi:
    1. Keterangan tentang manusia, orang dewasa. 2. keterangan tentang sebab : kuman tifus hidup, 3. keterangan tentang akibat: penyakit tifus, 4.keterangan tentang dosis: 10 juta kuman, 5. keterangan tentang waktu : 30 hari.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar