Sabtu, 19 November 2011

STRATEGI PENATAAN RUANG

Falsafah dan Dasar Hukum :
  • UUD 1945 Pasal 33 ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
  • UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan Dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
  • UU Nomor 26 Tahun 2007 : Penataan Ruang
  • UU Nomor 23 Tahun 1997 : Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU sbg pedoman utk pengelolaan LH bg rencana kegiatan
  • UU Nomor 32 Tahun 2009 : Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

    MAKSUD: menserasikan berbagai kegiatan  pembangunan sektor dalam pengembangan wilayah dan pembangunan daerah sehingga dalam pemanfaatan lahan dan ruang dapat optimal, efisien dan serasi.
    TUJUAN :  Arahan struktur dan lokasi beserta hubungan fungsionalnya yang serasi dan seimbang dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam dan manusia sehingga dapat tercapai hasil pembangunan yang optimal dan efisian bagi peningkatan kualitas manusia dan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.

    Ruang : wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

    Penataan ruang : suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
    • Perencanaan tata ruang : suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.
    • Pemanfaatan ruang : upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya.
    • Pengendalian pemanfaatan ruang : upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
    Penyelenggaraan penataan ruang : kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
    • Pengaturan penataan ruang : upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang.
    • Pembinaan penataan ruang :upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
    • Pelaksanaan penataan ruang : upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
    • Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Jumat, 18 November 2011

    KERUSAKAN BAHAN BAKU MAKANAN

    KERUSAKAN BAHA BAKU DARI PERTANIAN:
    -mikrobiologis: kuman, dsb
    -fisik/mekanis
    -biologis: binatang
    -kimia

    KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS
    -Mikobakterium tbc pada susu
    -Bakteri yang menghasilkan racun
    -Bakteri yang merusak makanan

    KERUSAKAN MEKANIS
    -benturanantar bahan,
    -kerusakan karena alat spt cangkul,parang
    -cara panen yang ceroboh
    -cara pengangkutan
    -cara pengepakan/wadah yg kurang baik

    KERUSAKAN FISIK:
    -waktu pengeringan, misalnya ok suhu yang terlalu tinggi=>kerusakan mutu
    -waktu pendinginan
    -penyimpanan di tempat lembab

    KERUSAKAN FISIOLOGIS DAN BIOLOGIS:
    -autolisis=>daging, ikan jadi mengeras, membusuk
    -serangga, merusak biji-bijian
    -ulat + mikroba => bahan jadi membusuk

    KERUSAKAN KIMIAWI:
    -Berhubungan dengan kerusakan lain,mis:
    -panas yang tinggi pada minyak=>asam lemak jadi rusak (thermal oxidation)
    -adanya O2 dalam minyak=>oksidasi
    -asam lemak tidak jenuh=>tengik
    -kerusakan oleh reaksi enzimatis yg juga proses kimia
    -sinar matahari =>proses kimia misalnya menyebabkan oksidasi lemak, lunturnya warna bahan
    -perubahan pH=>perubahan warna dan protein yang menggumpal
    -pemanasan protein=>penggumpalan
    -browning pada bahan=>coklat

    Kamis, 17 November 2011

    AMDAL

    Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) : adalah hasil studi untuk mengkaji/memperkirakan kemungkinan timbulnya dampak penting terhadap komponen-komponen lingkungan hidup dari suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan untuk memberikan masukan pada proses pengambilan keputusan
    Klasifikasi AMDAL (dickert) :
    1. Fungsi identifikasi : membantu menentukan atau mengidentifikasi aktivitas proyek yg dapat menimbulkan dampak, menentukan komponen2 lingkungan yang akan terkena dapak serta dpat menggambarkan aliran dapak diantara komponen.
    2. Fungsi pendugaan : menentukan perubahan kuantitatif yg meliputi dimensi waktu dan ruang yg akan terjadi penyajian nilai kuantitatif untuk kmponen fisik dan kimia pada umumnya tidak menemui masalah ttp untuk komponen biologi, politik, sosekbud relatif belum banyak berkembang.
    3. Fungsi  evaluasi : membantu melakukan evaluasi secara keseluruhan dampak yang menunjukkan biaya & keuntungan dari setiap dampak dan besarnya masyarakat/populasi yg terkena dampak juga dapat digunakan untuk mengevaluasi perbandingan biaya dan keuntungan berbagai segi.
    Ruang lingkup kajian aspek kesehatan masyarakat pada AMDAL :
    1. Parameter lingk yg diperkirakan  terkena dampak dan berpengaruh thd kesehatan
    2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan
    3. Potensi besarnya dampak timbulnya peny. (angka kesakitan & kematian)
    4. Karakteristik spesifik penduduk yg berisiko
    5. Sumber daya kesehatan
    6. Kondisi sanitasi lingkungan
    7. Status gizi masyarakat
    8. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
    Pelingkupan : proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting yang terkait dengan rencanan usaha/kegiatan.



    Pelingkupan : Bertujuan untuk membatasi penelitian AMDAL pada hal yang penting untuk pengambilan keputusan , Kegiatan mengidentifikasi hal penting utuk menentukan di antara dampak yg telah diidentifikasi sebagai dampak penting, Hanya dampak penting inilah yg dimasukkan ke dalam ruang lingkup  penelitian AMDAL ,Meliputi bidang, ruang dan waktu., Digunakan sebagai dasar utk menyusun Kerangka Acuan (KA).
    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelingkupan :
    1.Lingkup wilayah studi mengacu pada penetapan wilayah studi yg digariskan dl KA (Kerangka Acuan)
    2.Komponen lingkungan yg diteliti mrpk isu pokok
    3.Komponen lingkungan yg diteliti hrs bersifat lokal spesifik
    4.Sebagai alat bantu dpt menggunakan kegiatan2 sejenis, refrensi dan studi lingkungan yg relevan.
    Metode :
    1. Metode Ad Hoc : disebut juga metode expert comitte, yaitu metode yang sangat sederhana dimana beberapa ahli yang bersangkutan dari berbagai bidag diminta untuk membuat identifikasi & prediksi dampak dari suatu kegiatan pembangunan dan diambil suatu konsensus. Metode ini disebut juga metode delphi.
    2. Metode check list : lebih baik daripada metode ad hoc dimana ada metode ini dapat dengan mudah dilakukan identifikasi dan prediksi dampak karena telah ada susunan aktifitas kegiatan dan komponen lingkungan yag telah dipersiapkan lebih dulu. (metode checklis sederhana, meode checklist dengan uraian, metode checklist berskala, dan metode checklist berskala dengan pembobotan).
    3. Metode matriks : hanyalah merupakan 2 daftar dimensi yang menggunakan baris untuk daftar komponen lingkungan sedangkan lajurnya untuk daftar aktivitas dari proyek, dengan bentuk matriks tersebut maka dapat ditetapkan interaksi diantara aktivitas proyek dengan komponen lingkungan atau dapat diketahui sebab2 yang tejadi dalam dampak, tapi metode matriks ini tidak dapat menunjukkan aliran dampak atau hubungan komponen lingkungan lainya.

    Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

    Rencana pengelolaan lngkungan (RKL) : Suatu upaya pengelolaan lingkungan yg didasarkan & disusun dengan pendekatan teknologi, ekonomi dan institusional  


    Fungsi RKL : sebagai pedoman dalam menanggulangi dampak dengan demikian RKL dpt engikat semua pihak untuk memebentuk, menanggulangi terjadi dampak negatif dalam pembangunan.


    Menguraikan tentang  :
    • komponen lingkungan terkena dampak
    • sumber dampak
    • bobot dan tolak ukur dampak
    • tujuan pengelolaan
    • upaya pengelolaan lingkungan. 
    Pendekatan RKL :
    • Pendekatan teknologi (berupaya secara teknis untuk menanggulangi kerusakan lingkungan khususnya limbah dan pencemaran)
    • Pedekatan ekonomi (berisi uraian tentang bagaimana kemungkinan bantuan pihak2 tertentu, pemerintah atau lainya dapat membantu finansial berupa peringanan bea masuk dan pajak, birokrasi, dan juga pendekatan masalah sosbud yang timbul)
    • Pendekatan institusional (berisi uraian tentang pengembangan kerja sama institusional dan sektor2 terkait)

      Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

      Rencana pemantauan lingkungan (RPL) : disusun atas dasar rekomendasi yang terdapat dalam dokumen ANDAL dan RKL


      Berisi uraian tentang :
      • dampak yg timbul
      • jenis dampak
      • faktor lingkungan yang dipantau
      • tolak ukur dampak
      • lokasi
      • periode pemantauan
      • pelaksana pemantauan
      • metode dalam analisis dalam pemantauan peralatan.

      RPL  merupakan pedoman yg lebih tentang bagaimana seharusnya pemantauan, kapan seharusnya dilaksanakan pemantauan dan siapa yg bertanggung jawab.

      ANDAL

      Dasar pertimbangan perlunya ANDAL :
      1.Keanekaragaman hayati(Rona Awal)
      2.Keterbatasan sumber daya
      3.Efisiensi (Biaya).

      Kegiatan utama :
      1.Pengumpulan data & infiormasi tentang :
      • komponen rencana kegiatan  :  data yang dikumpulkan adala data tentang berbagai aktifitas rencana kegiatan baik pada tahap prakonstruksi, lonstruks maupun, pasca konstruksi.
      • komponen rona lingkungan awal :  data yang dikumpulkan terutama komponen lingkungan ; giogeofisik, sosek, susbud, kesehatan masyarakat.
      • metodologi pengumpulan data :  metode pengumpulan dan analisi data harus jelas dan sesuai dengan metode yang lazim digunakan pada masing-masing komponen lingkungan tersebut, maka dibuat matriks interaksi, apabila ada interaksi maka data itulah yang aka dikumpulkan untuk kepentingan analisis identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak besar dan penting
      2.Proyeksi perubahan rona awal : kondisi atau kualitas lingk sesuai data analisis kes ling sebelum ada kegiatan  
      3.Penentuan (prediksi/interpretasi) dampak penting :  hasil kajian tidak besarnya perubahan rona lngkungan awal dengan kondis akibat adanya rencana kegiatan yg kelak akan dilaksanakan  
      4.Evaluasi dampak penting :
      • a.bersifat holistik (kesatuan yg terkait dan mempengaruhi)
      • b.hub sebab akbat antara rencana kegiatan dengan rona lingkungan awal
      • c.karakteristik dampak penting
      • d.penyebaran dampak penting 
      • e.cara pendekatan dalam penanganan dampak 
      5.Alternatif pengolahan dan pemantauan lingkungan : 
      • a.komponen lingkungan terkena dampak, sumber dampak, tolak ukur dan bobot dampak
      • b.metode pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang mencakup faktor biogeofisika, kimia, sosek, sosbud, kesmas.
      • c.saat pengelolaan dan pemantauan lingkungan akan dilaksanakan 
      • d.pelaksanaan pengelolaan

      Kerangka Acuan (KA) AMDAL

      Kerangka acuan : harus disusun dan disepakati bersama oleh semua pihak yang berkepentingan yaitu pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab, komisi ataupun calon penyusun ANDAL.

      Tujuan :
      1. Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL
      2.Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan biaya, keterbatasan waktu yang disediakan.

      Fungsi :
      1.Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi teknis yang bertanggung jawab, konsultan penyusun, dan komisi AMDAL tentang lingkup dan kedalaman studi
      2.Sebagai salah satu rujukan untuk penilaian dokumen AMDAL dalam evaluasi hasil studi.



      Wawasan lingkungan bagi penyusun kerangka acuan :
      Dijaga dan dilestarikan fungsi dan keberadaanya yaitu :
      1.hutan lingdung
      2.sumber daya air
      3.keanekaragaman hayati
      4.warisan alam dan warisan budaya
      5.kesehatan dan kenyamanan lingkungan
      6.kualitas udara
      7.daya dukung lingkungan (self purification/homeostatis)
      8.nilai-nilai budaya yang berorientasi, selaras dengan lingkungan.

      Minggu, 06 November 2011

      Hubungan antara oksigen terlarut (DO) , PH dengan penyerapan bahan toksik oleh organisme air

      DO : Kelarutan suatu gas pada cairan .
      Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
      ·      Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik.
      ·      Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan baktri anaerob dari dasar perairan.
      ·      Proses pernapasan orgaisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.

      “ Semakin tercemar, kadar oksigen terlerut semakin mengecil. Untuk dapat mengukur kadar oksigen terlarut, dilakukan dengan metode Winkler ”

      PH : derajat keasaman air (Berkaitan dengan proses fotosintesis dan respirasi organisme)
      “Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari respirasi, pelepasan ion H+ → pH air turun (cenderung asam). “
      Semakin tinggi konsentrasi ion H+ → konsentrasi ion OH-rendah.

      pH rendah (keasaman tinggi) :
      ·      penurunan oksigen terlarut
      ·      konsumsi oksigen menurun
      ·      peningkatan aktivitas pernapasan
      ·      penurunan selera makan

      “ Berdasrkan hasil penelitian bahea konsentrasi limbah, suhu, DO, pH, salinitas dan alkalinitas berpengaruh nyata terhadap mortalitas ikan mas (Cyprinus carpio L.) (Suwindere, 1983). Hal ini disebabkan jika ditinjau secara kimia bahwa kehidupan dan pertumbuhan organisme perairan dipengaruhi oleh pH, DO, BOD, suhu, salinitas dan alkalinitas (Rasyad, 1990). “

      Alasan kenapa kadar klor tidak boleh berlebih di air

      ·      Klorin dinilai mengandung kadar racun yang tinggi, baik berbentuk gas maupun cairan, dan digolongkan sebagai bahan kimia yang mampu mengakibatkan kematian atau cacat tetap dari penggunaan yang normal (setiap hari pada industri) sekalipun.
      ·      Keberadaa ion Cl- dalam air akan berpengaruh terhadap tingkat keasinan air. Semakin tinggi konsentrasi Cl-, berarti semakin asin air dan semakin rendah kualitasnya. (Kadar klorida maksimal yang diperbolehkan pada air minum yaitu 250 mg/l)
      ·      Klorin sangat mudah menguap dan sangat mudah bereaksi dengan air. Kandungan air di udara khususnya di atmosfer mengakibatkan zat klorin mudah menguap  yang berupa penguapan air laut yang membawa zat klorin ( Cl ) sehingga lapisan ozon pun mudah juga berlubang
      ·      Supaya bisa dipakai, klorin sering dikombinasikan dengan senyawa organik (bahan kimia yang mempunyai unsur karbon) yang biasanya menghasilkan organoklorin. Organoklorin itu sendiri adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi kehidupan karena dapat terakumulasi dan persisten di dalam tubuh makhluk hidup.
      ·      Khlor dapat terikat senyawa organik berbentuk (Cl-HC) dan bersifat karsinogenik.
      ·      nilai sisa klor harus pas, tidak boleh berlebih karena akan bereaksi dengan metil (sisa dekomposisi) yang akan terbentuk Tri halo metan (THM) yang menyebabkan kanker kandung kemih.

      "Larutan apa pun yang melibatkan klorin basah sangat korosif."

      Dinamika merkuri

      “ Merkuri masuk ke linngkungan melalui banyak sumber, dapat secara langsung  masuk ke dalam perairan alami dari buangan limbah industri, air hujan dan pencucian tanah. Merkuri masuk ke lingkungan perairan berasal dari berbagai sumber yang timbul dari penggunaan unsur itu oleh manusia seperti buangan laboratorium kimia, batu batere bekas, pecahan termometer, fungisda kebun, tambal gigi amalgam dan buangan farmasi. Melalui proses akumulasi secara biologi (bioakumulasi), proses perpindahan secara biologi (biotransfer), dan pembesaran secara biologi (biomagnifikasi) yang terjadi secara alamiah, organisme mengakumulasi Hg dalam konsentrasi tinggi dan selanjutnya terjadi keracunan pada manusia yang mengkonsumsinya (Yasuda) 2000). sifat logam berat sangat unik, tidak dapat dihancurkan secara alami dan cenderung terakumulasi dalam  rantai makanan melalui proses biomagnifikasi. “



      Bioakumulasi : Merkuri terakumulasi dalam sel organisme melalui dua poses yaitu transportasi aktif dan difusi pasif, untuk merkuri organik akumulasi melalui proses difusi pasif. Organisme kecil ini akan memangsa metilmerkuri dan membawanya ke organisme lain dengan cara bila hewan pemangsanya memakan organisme kecil ini, mereka juga membawa metil merkuri dalam tubuh mereka dan berlanjut terus dengan kadar merkuri yang semakin meningkat.

      Biomagnifikasi :  Dalam sistem alamiah, MeHg diakumulasi oleh organisme perairan dan konsentrasinya cenderung meningkat sesuai dengan tingkatan rantai makanan (tropik) (Heath, 1987; Lee & Jones-Lee, 1996; Maret, 2000; et al., 2000; NOAA, 2000). Maka, di dalam biota perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan  dan dalam rantai makanan biota yang tertinggi akan mengalami akumulasi Hg yang lebih banyak.

      Inversi atmosfer

      "Tingkat polusi gas rumah kaca yang tinggi di suatu kawasan dapat mengganggu suhu di lapisan atmosfer hingga menimbulkan fenomena inversi, yaitu terjadinya kenaikan suhu di lapisan atmosfer atas karena penumpukan gasrumah kaca(GRK), Namun, pada pagi hingga siang hari, dengan adanya penyinaran matahari yang menyebabkan penguapan air, maka konsentrasi gas rumah kaca akan berkurang hingga inversi hilang. Inversi bisa muncul kembali setiap hari bila pola pencemaran terus berlanjut dan kondisi cuaca secara umum mendukungnya."



      Inversi : Kondisi di mana temperatur udara pada elevasi lebih hangat daripada di permukaan Bumi.
      Jenis Inversi :
      1.Inversi Radiasi : Terjadi akibat pendinginan permukaan Bumi. Setelah hari menjadi gelap hanya permukaan Bumi yang meradiasikan panas (dalam bentuk gelombang infra merah) ke atmosfer, sehingga atmosfer di atasnya menjadi panas dan terapung ke atmosfer di atasnya.
      2.Inversi Subsidence : Terjadi karena subsidensi gumpalan udara. Bila suatu lapisan udara turun dari suatu ketinggian massa udara terkompresi dan menghangat selama proses turun tersebut, sehingga ketebalannya berkurang.
      3.Inversi Frontal : Terjadi akibat hembusan angin laut dengan temperatur yang lebih dingin ke arah daratan.
      Pembalikan panas (thermal inversion) : terjadi apabila lapisan udara hangat terbentuk di atas lapisan udara dingin di dekat permukaan bumi, sehingga pencemar menjadi terperangkap

      Perbedaan bioakumulasi, biokonsentrasi dan biomagnifikasi

      Bioakumulasi : penimbunan (akumulasi) suatu substansi atau senyawa dalam jaringan makhluk hidup. Proses dimana substansi kimia mempengaruhi makhluk hidup dan ditandai dengan peningkatan konsentrasi bahan kimia di tubuh organisme dibandingkan dengan konsentrasi bahan kimiaitu di lingkungan.
      Biokonsentrasi  : kondisi peningkatan konsentrasi polutan di lingkungan.
      Biomagnifikasi: peningkatan konsentrasi substansi atau senyawa dalam jaringan makhluk hidup, dengan semakin tingginya tingkatan trofik dalam jaring makanan.
      Perbedaan  :
      ·         biokonsentrasi dan bioakumulasi terjadi dalam organisme, konsentrasi bahan kimia yang terakumulasi meningkat dalam jaringan sesuai dengan tingkatan tropik yang dilewati (Connell & Miller 1984 ; Rand & Petrocelli 1985)
      ·         biomagnifikasi terjadi di tingkat trofik (rantai makanan) dapat terjadi oleh karena adanya suatu proses biotransfer.

      Sabtu, 05 November 2011

      KARAKTERISTIK DISTRIBUSI DAN DETERMINAN

                 Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari tentang factor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Dengan demikian untuk mengetahui epidemiologi dengan baik perlu diketahui tentang penyebaran masalah kesehatan (Distribusi), sama halnya dengan frekuensi masalah kesehatan, maka upaya mempelajari distribusi masalah kesehatan ini termasuk juga dalam epidemiologi deskriptif.
                  Pada frekuensi masalah kesehatan hanya dikemukakan ketengan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan, maka pada uraian distribusi masalah kesehatan, disamping keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan juga dikemukakan ketengan tentang keadaan tertentu yang dihadapi oleh masalah kesehatan tersebut.
                  Yang dimaksud dengan distribusi masalah kesehatan ialah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu yang dihadapi oleh masalah kesehatan tersebut.
      Keadaan-keadaan tertentu yang dimaksud disini banyak macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan atas 3 macam yaitu:
      1. Ciri-ciri manusia.
      Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu  ternyata banyak diderita oleh kelompok umur tertentu saja , oleh jenis kelamin tertentu saja atau oleh suku bangsa tertentu saja.
      Dengan diketahui disribusi menurut cirri manusia ini, disatu pihak akan diketahui besarnya masalah kesehatan yang dihadapi, dan dipihak lain keterangan yang diperoleh akan dapat dimamfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksud.
      Dalam epidemiologi, cirri-ciri manusia yang mempengaruhi penyebaran (distribusi masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yaitu: menurut umur, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, pendidikan dan keadaan social ekonomi.
      1. Tempat
      Mengenai tempat terjadinya distribusi masalah kesehatan tertentu yang banyak ditemukan pada suatu daerah tertentu saja, tetapi amat sedikit didaerah lain.  Distribusi seperti ini dikatakan menurut tempat terjadinya penyebaran penyakit tertentu. Dengan membanding cirri khas dari suatu daerah , akan dapat diketahui penyebab tersebut, yang peranannya amat besar dalam membantu mencarikan jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud. Ditinjau dari sudut epidemiologi , distribusi masalah kesehatan menurut tempat dapat dibedakan :  Penyebaran satu wilayah, penyebaran beberapa wilayah, Penyebaran seluruh Negara, Penyebaran beberapa Negara dan penyebaran banyak Negara.
      1. Waktu.
      Penyebaran masalah kesehatan menurut waktu dapat ditemukan peningkatan frekuensinya pada waktu tertentu , misalnya masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada musim –musim tertentu. Pengetahuan mengenai distribusi masalah kesehatan menurut waktu dapat dimamfaatkan untuk penanggulangan masalah kesehatan tersebut sebelum tiba waktunya. Penyebaran menurut waktu dalam epidemiologi dapat dibedakan atas beberapa macam yakni penyebaran satu saat, penyebaran satu kurun waktu, penyebaran siklis, dan penyebaran sekular.

      I. DISTRIBUSI  MENURUT CIRI-CIRI MANUSIA
      1.UMUR
         Merupakan variabel yang penting dalam mempelajari suatu distribusi masalah kesehatan karena:
      1. Ada kaitannya dengan daya tahan tubuh.
      2. Adakaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan.
      3. Adakaitannya dengan kebiasaan hidup (perilaku).

      Jenis-jenis uji statistik

      A. Uji Kolmogorov Smirnov
      1. Pengertian
      a) Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar.
      b) Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.
      c) Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku.
      d) Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
      e) Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku
      2. Tujuan
      Uji Kolmogorov-Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967) biasa digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu.
      3. Kesimpulan
      Hipotesis pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:
      H0 : data mengikuti distribusi yang ditetapkan
      Ha : data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan

      B. Uji T Berpasangan
      1. Pengertian
      Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data, dan cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak.
      2. Tujuan
      Uji t berpasangan (paired t-test) biasanya menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji t berpasangan biasa dilakukan pada Subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun serupa. Misalnya jika kita ingin menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti nyamuk merk tertentu maupun sesudahnya.
      3. Kesimpulan
      Hipotesis pada uji-t berpasangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
      H0: D = 0 (perbedaan antara dua pengamatan adalah 0)
      Ha: D ≠ 0 (perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0)

      C. Uji T Tidak Berpasangan
      1. Pengertian
      2. Tujuan
      3. Kesimpulan

      D. Wikoxon
      1. Pengertian
      Uji perangkat bertanda wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak.
      2. Tujuan
      Uji perangkat bertanda wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak.
      3. Kesimpulan
      E. Mann Whitney
      1. Pengertian
      Uji Mann-Whitney merupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann Whitney merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Uji Mann-Whitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi sama atau tidak.
      2. Tujuan
      Uji Mann-Whitney biasanya digunakan dalam berbagai bidang, terutama lebih sering dalam Psikologi, medik/perawatan dan bisnis. Misalnya, pada psikologi, uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan sikap dan perilaku, dan lain-lain. Dalam bidang pengobatan, uji Mann-Whitneydigunakan untuk mengetahui efek obat apakah sama atau tidak, selain itu juga bisa digunakan untuk menguji apakah obat tertentu dapat menyembuhkan penyakit atau tidak. Dalam Bisnis, uji Mann-Whitney dapat digunakan untuk mengetahui preferensi orang-orang yang berbeda.
      3. Kesimpulan
      Asumsi yang berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah:
      a. Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa sampel yang berasal dari populasi adalah acak,
      b. Pada uji Mann-Whitney sampel bersifat independen (berdiri sendiri),
      c. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.
      Hipotesis yang digunakan adalah:
      H0: tidak ada perbedaan distribusi skor untuk populasi yang diwakilkan oleh kelompok eksperimen dan control.
      Ha: Skor untuk kelompok eksperimen secara statistik lebih besar daripada skor populasi kelompok control.

      F. One Way Annova
      1. Pengertian
      ANOVA merupakan lanjutan dari uji-t independen dimana kita memiliki dua kelompok percobaan atau lebih.
      2. Tujuan
      ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompok sampel independen (bebas)
      3. Kesimpulan
      Asumsi yang digunakan adalah subjek diambil secara acak menjadi satu kelompok n. Distribusi mean berdasarkan kelompok normal dengan keragaman yang sama. Ukuran sampel antara masing-masing kelompok sampel tidak harus sama, tetapi perbedaan ukuran kelompok sampel yang besar dapat mempengaruhi hasil uji perbandingan keragaman.
      Hipotesis yang digunakan adalah:
      H0: µ1 = µ2 … = µk (mean dari semua kelompok sama)
      Ha: µi <> µj (terdapat mean dari dua atau lebih kelompok tidak sama)

      G. Friedman
      1. Pengertian
      Uji Friedman merupakan metode di dalam statistika nonparametrik yang digunakan untuk melakukan analisis ragam 2-arah (two way analysis of variance).\
      Friedman Test mensaratkan tidak ada ulangan (replication) bagi perlakuan yang diberikan kepada unit-unit percobaan. Maksudnya, hanya ada tepat 1 (satu) pengamatan untuk setiap perlakuan di dalam setiap blok. Selain itu, perlakuan yang digunakan setidak-tidaknya sebanyak 3 perlakuan.
      2. Tujuan
      Friedman Test digunakan manakala seseorang tidak mempertimbangkan asumsi kenormalan dari distribusi sampel. Bisa juga, ketika asumsi-asumsi yang dibutuhkan oleh metode 2-way ANOVA parametrik tidak terpenuhi. Atau, apabila data hasil pengamatan berupa ranking-ranking (misal pada uji organoleptik, dll.), maka Friedman Test lebih tepat digunakan, karena data berupa ranking tergolong tipe data ordinal, sehingga metode parametrik tidak tepat untuk diterapkan.
      3. Kesimpulan
      Metode padanan di dalam statistika parametrik bagi Friedman Test adalah Analisis Ragam 2-arah (2-way ANOVA)

      H. Kruskal Walls
      1. Pengertian
      Kruskal-Wallis test dikembangkan oleh Kruskal dan Wallis. Uji Kruskal-Wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih kelompok data sampel.
      2. Tujuan
      Uji Kruskal-Wallis digunakan ketika asumsi ANOVA tidak terpenuhi. ANOVA adalah teknik analisis data statistik yang digunakan ketika kelompok-kelompok variabel bebas lebih dari dua. Pada ANOVA, kita asumsikan bahwa distribusi dari masing-masing kelompok harus terdistribusi secara normal. Dalam uji Kruskal-Wallis, tidak diperlukan asumsi tersebut, sehingga uji Kruskal-Wallis adalah uji distribusi bebas. Jika asumsi normalitas terpenuhi, maka uji Kruskal-Wallis tidak sekuat ANOVA
      3. Kesimpulan
      Penyusunan hipotesis dalam uji Kruskal Wallis adalah sebagai berikut:
      H0 : sampel berasal dari populasi yang sama (µ1 = µ2 = … = µk)
      Ha : sampel berasal dari populasi yang berbeda (µi = µj)
      Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi berikut ini:
      a) Sampel ditarik dari populasi secara acak
      b) Kasus masing-masing kelompok independen
      c) Skala pengukuran yang digunakan biasanya ordinal

      I. Chi Square
      1. Pengertian
      Teknik uji Chi Square pertama kali diperkenalkan oleh karl Pearson untuk menguji keselarasan.
      2. Tujuan
      Pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan homogenitas kedua prosedur tersebut meliputi perbandingan frekuensi yang teramati dengan frekuensi yang diharapkan bila hipotesis nol yang ditetapkan benar
      3. Kesimpulan
      Hipotesis Null: Distribusi frekuensi beberapa kejadian yang diamati pada sebuah sampel konsisten dengan distribusi teoritis tertentu.

      J. Fisher
      1. Pengertian
      Uji exact Fisher digunakan ketika Anda memiliki dua variabel nominal
      2. Tujuan
      3. Kesimpulan
      Penyusunan Hipotesis nol pada Uji exact Fisher adalah sebagai berikut:
      H0 : proporsi relatif dari satu variabel tidak terkait dengan variabel kedua.

      K. Korelasi Pearson, Spearman
      1. Pengertian
      Korelasi Pearson didasarkan pada nama penemunya yaitu Karl Pearson.
      2. Tujuan
      Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dari beberapa variable.
      3. Kesimpulan
      Beberapa asumsi yang digunakan apabila dilakukan analisis korelasi produk moment atau korelasi pearson antara lain
      Ø Distribusi nilai dari variable berdistribusi normal atau mendekati normal.
      Ø Variable yang akan dicari korelasinya adalah variable kontinum yang bersifat rasional atau minimal bersifat interval.
      Ø Hubungan dari 2 variabel adalah liniear

      L. Regresi Linear
      1. Pengertian
      Persamaan umumnya adalah: Y = a + b X. Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat kartesius.
      2. Tujuan
      Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat.
      3. Kesimpulan
      Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsi-asumsi regresi sudah terpenuhi sehingga model regresi dapat dikatakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Asumsi regresi linier klasik tersebut antara lain adalah: model regresi dispesifikasikan dengan benar, data berdistribusi normal, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinieritas antar peubah bebas, dan tidak terjadi autokorelasi (untuk data yang diurutkan berdasarkan waktu/time series).

      M. Regresi Logistic
      1. Pengertian
      Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen (respon) merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1.
      2. Tujuan
      Tidak seperti regresi linier biasa, regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan antara variabel independen dan dependen secara linier. Regresi logistik merupakan regresi non linier dimana model yang ditentukan akan mengikuti pola kurva linier
      3. Kesimpulan